Wednesday, August 17, 2011

PERINGATAN SATU MUHARRAM

Pendapat Ulama Memperbolehkan 
Peringatan Satu Muharram

Satu Muharram adalah bertepatan dengan peristiwa hirjahnya Nabi Muhammad SAW. Hijrahnya Rasulullah ke Madinah merupakan peristiwa agung yang menandai babak baru kemajuan Islam.


Rasulullah hijrah bersama para sahabatnya ke Madinah bukan karena takut kepada kafir Quraisy. Diriwayatkan, sebelum Rasulullah dan Abu Bakar berangkat hijrah, terlebih dahulu berangkat Umar bin Khattab bersama 40 orang sahabat Nabi. Mereka keluar Mekkah di siang hari. Bahkan ketika Umar bin Khattab bertemu dengan pimpinan kafir’ Quraisy, beliau cabut pedangnya dan bersuaral lantang; “Wahal orang-orang Quraisy, siapa diantara kalian yang menghendaki kepalanya putus, atau ingin ibunya menangisi mayat anaknya, atau ingin istrinya hidup menjanda, atau ingin anaknya yatim, atau ingin lepas nyawanya, silahkan saj menguntit rombongan kami di balik jurang, (kami tidak perduli) sesungguhnya kami hendak hijrah ke Yatsrib.”

Rasulullah dan sahabatnya berhijrah bukan kar ingin beristirahat dan hidup tenang (tidak dikejar-kejar musuh) atau mencari dunia, atau mencari tempat aman untuk berdakwah. Tetapi hijrah Rasulullah bersama sahabatnya karena menurutp perintah Allah SWT. Ketaatan Rasulullah dan para sahabat didalam menjalankan perintah Allah inhlah yang menyebabkan turunnya pertolongan Allah sehingga lahir kejayaan Islam.

Berdasarkan sumber sejarah inilah para ulama berpendapat memperbojehkan peringatan satu Muharram.

Syekh Hisam Wahbah dalam risalahnya berjudul aI-Hijrah al-Nubuwwah al-Mubarakah wa al-Dars al-Tarikhi menyatakan; “Terdapat dalam hijrah Rasul ...suri tauladan yang sangat agung, diantaranya mengajarkan kesabaran dan segala kesusahan, bahaya, dan kedhaliman dalam rangka mencapai tujuan yang diidamkan dan pertolongan Allah. Karenanya sudah sepatutnya umat Islam sekarang mengikuti jejak para pendahulunya (yang berhijrah) dengan mempertebal taqwa kepada  Allah, mengikuti cara hidup Nabi dan sahabatnya  yang selalu setia mengikuti ajaran Rasulullah SAW.”

Syekh Mahmud Syaltut dalam kitab
 Min Taufihat al-Islam berkata, “karenanya wajib —jika umat Islam ingin mengambil manfaat dan peringatan hijrah- untuk melihatnya seperti lembaran sejarah hidup umat Islam yang terbagi-bagi secara periodesasi berdasarkan tahun dan kurun.... Sekiranya tahun dan kurun dimanfaatkan untuk kebaikan maka ía akan bahagia dan sekiranya digunakan untuk kejahatan maka ía akan celaka.

Berdasarkan pendapat ini, sesungguhnya tidak ada pernyataan pelarangan memperingati Satu Muharram. Justru kedua ulama mi menginginkan agar Satu Muharram dijadikan sebagal media instrospeksi menyangkut din pribadi umat Islam dan agama Islam seutuhnya. Satu Muharram hendaknya dijadikan tolok ukur untuk memperbaiki lembaran hidup pribadi masing-masing selaku seorang Muslim dan umat Islam semesta alam.

Amaliyah-Ubudiyah pada Satu Muharram
Pada saat memperingati Satu Muharram sesungguh-nya tidak ada ajaran khusus menyangkut praktek amaliyah-ubudiyah yang ditekankan menurut agama, khususnya yang dipraktekkan oleh Rasulullah SAW. Hanya saja mengingat kebiasaan umat-umat lain ketika memperingati tahun baru mereka melakukan pesta  dan hura-hura, maka guna mencegah bahaya (sadd aI-dzari’ah), para ulama mengajarkan agar di saat pergantian tahun bisa dimanfaatkan dengan dzikir dan do’a. Dan sinilah lahir do’a awal tahun dan do’a akhirtahun.
Dzikir dan do’a dalam Islam adalah perbuatan yang terpuji (mahmudah), sehingga dzikir dan do’a awal dan akhirtahun juga amaliyah yang terpuji. Apalagi isi kandungan isi do’a awal dan akhir tahun maknanya sangat dalam, yaitu mengajarkan kepada manusia untuk mengakui segala dosa yang telah lalu dan mawas din agar selalu dilindungi Allah SWT dan bujuk rayu setan. 
Karena itulah sungguh bahagia umat Islam yang bisa menyempatkan din berdzikirdan berdo’a secara berjamaah setelah shalat Ashar dan selepas shalat Maghrib di penghujung awal tahun Hijriyah. Sebab berdzikir sambil mengenang peristiwa hijrah Rasulullah adalah perbuatan yang sangat mulia.
 

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More