Wednesday, September 7, 2011

KEUTAMAAN 10 MUHARRAM

Menurut hadits riwayat Abu Hurairah, N Muhammad SAW bersabda yang maksudnya:“sesungguhnya Allah telah mewajibkan berpua kepada Bani Israil, sehari dalam setahun, yai pada han Asyura atau 10 Muharram. Mak hendaklah kamu berpuasa pada han itu da lapangkanlah kehidupan keluarga, karena oran yang melapangkan kehidupan keluarganya pad han itu, akan dilapangkan Allah kehidupanny sepanjang tahun itu”.
 



Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syatha Ad-Dimyati dalam kitabnya I’anatuth Thalibin menyatakan bahwa barang siapa berpuasa hari Asyura itu, seolah-olah berpuasa setahun, dan itulah puasa para nabi. Barang siapa menghidupkan malam Asyura dengan ibadah, seolah-olah beribadah seperti seluruh isi langit yang tujuh. Barang siapa Shalat pada hari itu sebanyak empat rakaat, dibacanya pada tiap-tiap rakaat Surat Al Fatihah sekali dan Surat Al-Ikhlas 51 kali, niscaya diampuni dosanya dalam jangka waktu 50 tahun. Barang siapa memberi orang seteguk minuman pada hari itu, niscaya ia akan diberi Allah seteguk minuman pada hari kemudian, sekali teguk tidak akan haus untuk selama-lamanya, dan seolah-olah tiada pernah berbuat maksiat kepada Allah, sekejap pun. 


Sementara menurut Al-’Alamah Al-Ajhuri, sepuluh macam pekerjaan yang diperbuat orang pada 10 Muharram, sama sekali tidak berdasar hadits shahih, kecuali perintah puasa dan melapangkan kehidupan keluarga. 


Sebagian ulama lain berpendapat, bukan hanya 10 macam amalan saja tetapi 12 amalan yang baik dikerjakan pada 10 Muharram. Yaitu, shalat, puasa, memperhubungkan silaturrahim, bersedekah, mandi, bercelak mata, menziarahi orang aiim, menjenguk orang sakit, menyantuni dan menyapu kepala anak yatim, melapangkan keluarga, memotong kuku, membaca surat Ai-Ikhlas 1000 kali. 


Lebih jauh Imam Al-Yafi’i dan Al-Nasyiri dalam Idhah-nya menyatakan, satu diantara keajaiban han Asyura itu ialah binatang liar di hutan berpuasa pada han itu. Hal mi diperkuat dengan pengalaman Fatah bin Syukhruf. Diceritakannya, bahwa, setiap han ia memberi makan semut sedikit roti, namun apabila jatuh han Asyuraa semut itu tidak mau memakannya (puasa). 

1 comments:

I was here to return your visit and check out your site. Good morning!

Show Me Your Look Today
The Pinoy Wanderer

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More