Saturday, September 10, 2011

DUA BELAS RABI’UL AWWAL (MAULID RASULULLAH SAW)

HIKMAH DI BALIK 12 (DUA BELAS) RABIUL AWWAL

Tanggal 12 Rabi’ul Awwal adalah hari yang paling bersejarah bagi umat Islam di seluruh dunia, karena pada han itulah Nabi Muhammad SAW dilahirkan ke dunia, membawa rahmat bagi seluruh alam. Titik tolok kemunculan Islam bisa dibilang dan tanggal 12 Rabi’uI Awwal. Sebab andai kata tanpa kelahiran Rasulullah SAW maka tidak akan ada malam Nuzulul Qur’an.

Rasulullah SAW dilahirkan di kota Makkah, kirak ira 200 M dan Masjidil Haram, pada han Senin menjelang terbit fajar 12 Rabi’ul Awwal tahun Gajah bertepatan dengan 20 April 51 M. Kini tempat kelahiran Nabi itu dijadikan perpustakaan “Maktabah Makkah Al-Mukarramah.” 

Dinamakan tahun itu dengan “Tahun Gajah” karena pada waktu bala tentara Abrahah dan Yaman menyerang Ka’bah dengan maksud akan meruntuhk annya. Mereka datang dengan mengendarai gajah. Akan tetapi penyerangan itu gagal, karena Allah mengirim pasukan burung ababil dan angkasa yang menjatuhkan batu—batu berapi kepada mereka. Akibatnya seluruh pasukan Abrahah hancur lumat seperti daun kayu dimakan ulat, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Fil: 1-4. 


Menurut Al-Hafidz al-Sakhawi peringatan Maulid mulal dilakukan pada abad ke-3 Hijriyah, dan sejak itu pula peringatan Maulid selalu diadakan setiap tahunnya di seluruh penjuru dunia. 



Tokoh yang memprakansai peringatan Maulid adalah Raja Al-Mudhaffar Abu Sa’id Kaukabri bin Zainuddin Ali bin Baktakin(l.549 H. w.630 H.). Menurut Ibnu Katsir dalam kitab aI-Bidayah wa al-nihayah, waktu penyelenggaraan peringatan Maulid oleh Raja al Mudhaffar ialah pada bulan Rabi’ul Awwal.
Sementara menurut Imam Al-Suyuthi, dalam risalahnya Husn al-Maqshad fi ‘Amal al-Ma ulid, dinyatakan bahwa al-Mudhaffar tercatat sebagai raja pertama yang memperingati han kelahiran Rasulullah SAW dengan perayaan yang meriah luar biasa. Tidak kurang dan 300.000 dinar beliau keluarkan dengan ikhlas untuk bersedekah pada hari peringatan maulid
Raja Al-Mud haffar mempeloponi peringatan Maulid dalam rangka mengobarkan kembali semangat umat Islam guna menghadapi bala tentara musuh yang nyata. Peringatan Maulid adalah media menyatukan umat Islam yang sudah terbelah-belah. Untuk mendukung tujuan mulianya itu, beliau juga mengadakan sayembara penyusunan buku sejarah Rasulullah SAW
Dan situlah muncul tokoh bernama Abu al-Khathab bin Dahiyah yang mempersembahkan sebuah buku sejarah Rasulullah berjudul”Al-TaflWirfiMaUIldiak Basyiral-Nadzir” kepada Raja Al-Mudhaffar. Jerih payah Abu AI-Khattab bin Dihiyah mi kemudian dibalas dengan pemberian dan raja sebesar 1.000 dinar.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More